Jumat, 03 Juli 2015

Hidup dengan hati sendiri atau jalan "mereka"?

Aku masih bingung akan hiruk piruk dunia.
Ada yang mencoba memberi perubahan namun ditolak.
Ada yang mencoba berdiri sendiri tanpa menganggu sendi kehidupan orang yang lainnya namun tetap dicerca
Ada yang mencoba berbeda dari arus namun di hanyutkan
Apa? Apa sebenarnya tuntutan dunia?
Tapi saya yakin jikalau kita selalu berpatok pada pemikiran orang lain yang kadang kita tak yakini keabsahannya sebagai hasil dari kata hati kita, otomatis setiap tindakan yang kita ambil dan lakukan pasti tidak memiliki kepuasan sendiri.
Berbeda jikalau anda mengambil apa yang anda yakini dari dalam alam bawah sadar anda sendiri, keputusan itu mungkin tidak sehebat bahkan membuat anda jatuh. Namun, setiap keputusan itu memiliki self satisfiednya tersendiri. Hehehehe
Maaf kalau tulisan saya agak mengambang dan kadang tak sesuai kaidah penulis pada umumnya.
Saya hanya mengutarakan apa yang ada di fikiran berantakan saya ini.
Terima kasih mbak/mas

Coretan bagi mbak - mbak dan mas - mas


jadi begini, besok beberapa orang anggotaku ingin melanjutkan studinya ke taiwan. Berhubung ini blog yang kubuat untuk menuangkan pemikiran ku yang terkadang berambang dan keluar jalur jadi terserah saya mau tulis apa ya mas HEHEHEHE
Beberapa tahun terakhir saya mengalami keseruan sendiri. ya cerita di masa muda yang suatu saat kukenang. Sebenarnya berat melepas satu persatu teman seperjuangan di masa masa sekolah menengah. Tapi menilik dari beberapa waktu yang lalu saya mengingat pernah menulis disebuah kanvas putih bersih dengan sebuah kalimat yang singkat namun penuh arti.
HIDUP ITU DINAMIKA
hehehe
sepintas itu hanya 3 buah kalimat yang aku sendiri masih bingung apa arti pastinya
tapi melihat waktu dimana aku menulis itu, ya, disaat perpisahan angkatan kami. Disitu saya sadar, apa yang ada sekarang, dulu, ataupun masa depan itu bergerak bebas. Dalam arti tidak terpaut pada satu tempat, tidak hanya diam, dinamis kalau dalam ilmu fisika. Disaat itu aku berfikir banyak hal mulai dari, SNMPTN ntar masuk ngak ya? AKPOL masuk gak ya? Aku kemana kedepannya? Bagaimana aku bisa melalui hari hari tanpa mereka? Banyak amat sangat pertanyaan yang hinggap ke dalam pemikiranku. Termasuk juga aku berfikir “akankah kita kembali berjumpa?’ pertanyaan tersebut merupakan satu kalimat namun bisa kembali dijabarkan dalam rupa yang lebih beragam. Misalnya, jumpa kembali belum tentu berinteraksi dan punya ikatan seperti sekarang, mungkin saja menjadi lebih dekat karena masing masing individu menabung di celengan rindunya bersama, namun bisa juga menjadi renggang lupa akan memori, lupa akan masa dan lupa akan kenangan yang telah dirajut bersama.
Maaf kalau blog ini agak ngelantur, bagi kamu yang membacanya maafkan saya sekali lagi.
Okay lanjut
Sekarang ku sangat menyadari, apapun, siapapun, kapanpun, dan dimanapun semua hal yang kita lihat pasti akan berubah. Namun nyatanya, masih banyak mereka yang diluar sana lupa akan keberadaan mereka yang hanya seperti embun. Terbentuk, hadir, lalu lenyap. Mereka lupa bahwa raga mereka tidak abadi, mereka tenang ketika berada dalam zona aman mereka. Padahal jika dilihat dari keadaan kita sekarang, hanya kenangan lah yang mungkin akan abadi. Ya saya menekankan kata mungkin didalam tulisan tadi karena kenangan tak selamanya dikenang. Tergantung dari apa yang kita perbuat dalam masa tersebut sehingga menghasilkan kenangan yang biasa saja, luar biasa, atau apa lah.
Dalam tulisan kali ini juga saya ingin mengucapkan sampai jumpa buat teman teman saya yang akan pergi ke Taiwan dalam rangka melanjutkan studinya. Saya harap kalian tetap kuat, bersemangat dan pastinya menjadi berguna bagi orang disekelilingmu dan lingkunganmu. Aku juga tak berharap banyak disaat kita berjumpa kembali. Aku tak memaksa buat mu untuk mengingat wajah dan namaku. Tapi aku memaksa kalian agar kalian jangan pernah melupakan apa yang kita lewati selama beberapa tahun ini. Aku juga mendedikasikan tulisan ini bagi kalian yang juga sedang berperang dalam jalannya masing masing, berperang dengan keadaan, berperang dengan pemikiran, dan berperang untuk menaklukan diri sendiri. Tiap tiap dari kalian punya kenangan tersendiri buat saya. Jangan khawatir, setak menonjol apapun kalian dalam kehidupan saya, kalian bakal saya ingat.
Sekali lagi, aku berterimakasih buat memori yang pernah kalian buat. Semoga kalian sukses dalam keinginan kalian sendiri, bukan keinginan orang lain. SAMPAI JUMPA wak!!


Senin, 29 Juni 2015

Tanda Tanya Semena

seorang pernah berkata kepadaku
"kau bahkan akan membisu dihadapannya"
pertanyaan ini mengiang dibenakku
bahkan muncul sebuah tanda tanya besar
mengapa ia tiba berkata sedemikian?
kucoba berangan
dimana ku hanya membutuhkan satu langkah saja
ya, tegur sapa
tapi, niat yang kurang menjadi penghalang
padahal jalan sudah direnggangkan
mungkin.
bahkan memang, musuh terhebat kita adalah
"diri kita sendiri"