Jumat, 16 Februari 2018

Wing Craft Expo Banjarnegara Pembangkangan Ditengah Sistem Pasar


Sebagai seorang pendatang dan masih terhitung singkat berdomisili di Banjarnegara kehidupan penulis di kota kecil yang syahdu ini kebanyakan dihabiskan dengan menyusun berkas tuntutan hingga observasi langsung terhadap system peradilan Republik kita. Rabu 14 Februari 2018 saat penulis masih berkutat dengan berkas tuntutan yang akan dilimpahkan besok ke pengadilan perhatian penulis teralih pada suara dentuman music dari arah Timur. Alunan music Folk yang dibawakan penyanyi beserta teman teman sepanggungnya berhasil menyihir penulis untuk mengurungkan niat melanjutkan tuntutan tugas dari tempat magang.

Acara ini bertajuk Wing Craft Expo Banjarnegara, Bila ditelisik secara epistemologi penggelaran acara ini bertujuan untuk menggelar pameran kreatifitas anak muda tanpa batas. Lebih jauh lagi acara ini bertujuan untuk memberikan perhatian lebih terhadap kreatifitas pemuda. Namun tujuan tersebut juga tidak jauh dari upaya akumulasi capital pemerintahan kabupaten terhadap PAD. Terhitung semenjak 14 Februari sampai dengan 17 Februari pada malam puncak ditandai dengan ditutupnya acara ini.

Pemuda merupakan sector dan golongan yang berjumlah besar dalam masyarakat Indonesia. Mereka memiliki ciri khusus yakni dinamis, mobilitas yang tinggi, aktif dan cinta perubahan. Sebagai usia yang produktif pemuda memiliki masa depan untuk bias mengembangkan dirinya untuk membangun disegala bidang menuju kemajuan bersama masyarakat.

Persebaran yang ada di setiap sector dan ciri-ciri khususnya menjadikan pemuda sebagai tenaga produktif dalam suatu bangsa. Sejarah menunjukan peran penting pemuda dalam gerakan Indonesia, ditandai dengan perjuangan pemuda bersama rakyat sejak era pra kemerdekaan sampai dengan gerakan Mei 1998 dan hingga saaat ini.

Namun penindasan oleh system budaya feodalisme serta kapitalisme membuat pemuda tidak mempunya kepastian untuk mengembangkan kemampuannya sebagai tenaga produyktif. Berbagai penindasan dan diskriminasi pun dihadapi pemuda. Dibawah sistemn penindasan setengah feudal yyang tidak berpihak kepada pemuda  membuat masa depan pemuda terampas baik dilapangan ekonomi, politik, dan kebudayaan sehingga mempersempit pengembangan diri pemuda.
Atas keadaan itu kemampuan pemuda pada aspek pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas yang diberikan institusi pendidikan formal bahkan pemerintah kerap menjadikan pemuda terjebak dalam lingkaran parsial.

Dalam buku Orang-Orang Terbisukan, Albert Camus menggambarkan orang orang yang tertindas dan berselisih dengan dunia luar. Kebisuan dan kesunyian yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita buku ini muncul sebagai kepasrahan dalam mengahadapi kondisi yang tak memungkinkan berbuat sesuatu lagi. Bagi Camus keheningan itu bukanlah sikap yang terpuji, tetapi sikap tersebut dinilai sebagai perilaku manusia yang absurd.

Bila kita kontekstualisasikan masalah tersebut terhadap tujuan epistemology dari Event Wings Art Expo Banjarnegara dapat kita ambil kesimpulan kaum Pemuda berusaha memberontak dan menolak sikap keheningan seperti yang tergambar dalam buku Albert Camus.

Padahal spesifikasi khusus pemuda tersebut dapat menunjang perubahan social dan berdampak secara ekonomi yang berkedaulatan apabila setiap potensi dan kemampuan yang terdapat dalam diri pemuda tersebut diakomodir secara berkelanjutan dan mendasar oleh pemerintah daerah.

Penulis secara pribadi mengapresiasi setiap tindakan oleh pemerintah daerah yang secara tulus dapat mengakomodir para pemuda sebagai penerus bangsa ini. Terlebih permasalahan mendasar pemuda yang sangat kompleks tersebut memang tidak bisa diatasi dengan sekejap mata. Melihat system penindasan yang melarutkan pemuda dalam hegemoni atas kepedihan masa depannya yang tidak memiliki kepastian.

Penulis berharap program pemerintah daerah Kabupaten Banjarnegara kepokmas.banjarnegarakab.go.id dapat berlangsung secara berkelanjutan untuk pemuda dan tidak bersifat incidental sebagai program penghabisan anggaran sebelum agenda tutup buku saat pemilihan kepala daerah yang baru.

Terakhir, Perubahan memang tidak selamanya baik. Tapi tanpa perubahan kita tidak akan menjadi lebih baik.

Artikel ini diikutsertakan pada Blog Competition Wing Craft Expo yang diselenggarakan oleh Indakop Banjarnegara bekerja sama dengan GenMile Banjarnegara  www.genmilebanjarnegara.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar